Hatiku terasa hancur ,setelah dihianati oleh orang yang aku sayangi.
Orang yang selama ini menjadi pasangan hidupku. Tapi tekadku sudah
bulat, aku harus membalas semua perbuatannya padaku. Di hadapanku telah
berdiri seorang lelaki yang sama-sama mengalami penghianatan cinta oleh
pasangannya.
Namaku Dianah, suami ku bernama Mas Egi, bertahun-tahun aku mengarungi
mahligai rumah tangga yang bahagia. Sampai akhirnya kebahagiaanku itu
musnah setelah dihancurkan oleh suamiku sendiri yang berselingkuh dengan
tetangga sebelah rumah. Ya, Mas Egi suamiku kedapatan tidur dengan
Tante Sri .kami pun bertengkar hebat, akan tetapi aku masih menahan rasa
ingin bercerai karena selalu terbayang wajah Bayu anakku
Tetapi satu tekadku yang bulat yaitu pembalasan dendam. Aku ingin
membalaskan dendam dengan cara yang sama suamiku lakukan terhadapku. Dan
caranya yaitu tidur dengan Oom Rohman suami dari Tante Sri. Dan aku
ingin melakukannya dengan sepengetahuan suamiku sendiri. Aku ingin dia
pun ikut merasakan apa yang kurasakan pada saat dia tidur dengan orang
lain.
Dan hari yang kutunggu pun tiba. Setelah sebelumnya aku merencanakan hal
ini dengan Oom Rohman. Kami sepakat untuk melakukannya di hotel. Dan
berniat akan merekam segala perbuatan kami dan memberikan rakaman itu
kepada pasangan kami masing-masing. Dan memang Oom Rohman kali ini sudah
kembali menjadi pria yang normal setelah menjalani terapi sekian
lamanya.
Di hadapanku ,Oom Rohman menyiapkan segala kebutuhan untuk merekam
kegiatan bercinta kami. Dipasangnya DVDcam di atas Tripod. Tak hanya 1
DVDcam, tetapi 3 buah dia pasang. Sehingga mendapatkan 3 sudut pandang
kamera yang berbeda. Kami juga tak lupa menyewa kamar hotel di bilangan
utara Jakarta. Sebuah penginapan khusus yang dikelilingi oleh cermin,
sehingga sensasi yang didapatkan akan berbeda.
Tak lama kemudian ,kulihat Oom Rohman telah selesai dengan kamera nya.
Dik Dian, sekarang bagaimana? Mau mandi dulu? tanya Oom Rohman
kepadaku. Aku pun menjawab, Oom saja duluan mandi, nanti saya
belakangan…. Oom Rohman pun melangkahkan kakinya ke kamar mandi, dan
tak lama kudengar suara air mengalir dari shower kamar mandi. Tiba-tiba
muncul perasaan enggan melakukan hal ini. Terbersit kembali wajah Bayu
anakku. Dan tanpa sadar aku meneteskan air mataku. Akan tetapi ketika
muncul bayangan wajah Mas Egi di pikiranku, kembali hatiku diselimuti
amarah dan dendam. Dan pada akhirnya setelah mengumpulkan keberanian ku,
aku pun bertekad tetap akan melakukannya.
Kudengar suara shower telah berhenti dan kemudian munculah Oom Rohman
yang hanya memakai handuk yang dililitkan di pinggangnya. Aku pun
beranjak menuju kamar mandi. Ku basahi tubuhku dengan siraman air
hangat. Kugosok pelan setiap inci dari tubuhku. Dan kubersihkan memekku
dengan sabun sehingga tercium aroma harum dari memekku. Setelah kurasa
bersih, aku pun melilitkan handuk di badanku. Dan aku pun keluar dari
kamar mandi.
Kulihat di ranjang Oom Rohman telah berbaring di bawah selimut. Dan
kulihat dia tersenyum kepadaku. Aku pun berjalan mendekatinya. Kemudian
kulepaskan handukku. Dan terpampanglah keindahan dan kemolekan tubuhku
di hadapan Oom Rohman. Dan tanpa basa basi Oom Rohman pun membuka
selimutnya sehingga tubuh telanjangnya tampak jelas di mataku. Ku lihat
ternyata kontol Oom Rohman jauh lebih besar dari Mas Egi. Dalam keadaan
tertidur pun kulihat kontolnya sudah besar ukurannya. Hal ini membuatku
sedikit ngeri, tetapi sekaligus penasaran dengan ukuran kontol yang
besar itu.
Oom Rohman pun bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati DVDCam dan
mulai merekam. Dan Oom Rohman pun mendekatiku hingga dia berdiri tepat
di belakangku. Tangannya mendekapku dengan lembut, mengelus bahuku,
kemudian turun ke arah lenganku hingga sampai ke telapak tanganku. Den
dengan lembut membimbing tanganku sampai akhrinya kurasakan tanganku
menyentuh batang kejantanannya yang masih tertidur.
Dengan perlahan aku pun mengelus-elus kontol Oom Rohman yang menempel
tepat di belahan pantatku. Hhhmmpphhh….ssshhhhh….ddiiikk… Oom
Rohman pun mendesah dengan lembut. Tak lama kemudian kurasakan kontolnya
mulai mengeras hingga akhirnya berdiri dengan tegak. Aku pun membalikan
badanku, dan astaga ternyata benar apa yang kubayangkan. Kontol Oom
Rohman berdiri tegak dan besarnya membuat aku tercekat dan tak bisa
berbicara. Kontol nya mungkin sekitar 18 centi dan berdiameter 4 cm. Itu
perkiraanku. Aku masih berpikir apakah kontol itu bisa masuk kedalam
memekku atau bahkan malah merobeknya.
Ketika aku masih tertegun melihat kontol Oom Rohman yang besar itu,
tiba-tiba Oom Rohman menekan tubuhku sehingga aku pun berlutut dan
wajahku tepat berada di depan kontolnya. Kemudian Oom Rohman sedikit
menekan kepalaku hingga wajahku menempel di kontolnya. Aku pun mengerti
keinginannya, dan tanpa disuruh lagi aku pun membuka mulutku dan
perlahan memasukan kontolnya ke dalam mulutku. Dan ternyata memang sesak
sekali terasa dalam mulut ku. Dan aku pun mulai memaju mundurka
kepalaku sambil sesekali kujilat kepala kontolnya. Mulai dari atas
hingga ke pangkal pahanya. Sesekali kukulum biji Oom Rohman dan tampak
jelas wajah Oom Rohman yang memerah menahan nikmat.
Tak lama kemudian Oom Rohman menarik tubuhku dan menidurkan ku di atas
ranjang. Kemudian dengan kedua tangan kekarnya di bukalah kedua pahaku
sehingga memekku terpampang denga jelas di depan wajahnya. Oom Rohman
pun berlutut, kemudian kulihat tangan kirinya mengusap-usap memeku
dengan lembut. Ooouuhhh….sssshhhhh……oooouuuhhh….. tanpa sadar
aku pun mendesah merasakan kenikmatan yang tiada tara. Belum sempat aku
menarik nafas lagi, tiba-tiba kurasakan lidah Oom Rohman menyeruak
kedalam memekku. Menyapu bagian bibir memeku hingga dinding dalam
memekku.
Dan tanpa sadar aku pun menjambak rambut Oom Rohman karena kenikmatan
yang kurasakan bertambah dengan sapuan lidahnya.
Aaaaaahhhh….mmmffppppphhh…Oooommmmhh…. eranganku keluar begitu
saja dari mulutku. Titik-titik syaraf dalam tubuhku serasa dibangunkan
dan disengat oleh aliran kenikmatan yang tiada tara. Belum lagi ditambah
dengan jari tengah Oom Rohman kurasakan masuk kedalam memeku dan
mengobok-obok isinya. Sedangkan lidahnya berpindah menyapu klitorisku.
Otomatis saja tubuhku mengejang kuat menahan geli dan nikmat pada saat
yang bersamaan.
Ooommmhh…. sssuuddahhh….. saaayyyaaa… gaakk..
taaahhhaannn……Aaaaahhhhhh…..!!! aku pun berteriak dengan keras
dan menjambak rambut Oom Rohman dengan lebih kuat lagi. Ya, aku
mendapatkan orgasme pertamaku. Dan rasanya bagaikan diterbangkan ke atas
langit ke tujuh dan dijatuhkan ke dalam kolam kenikmatan yang tiada
tara. Dan bukannya berhenti akan tetapi jari dan lidah Oom Rohman
ternyata bertambah kencang menstimulasi memekku.Oommm…. ssuudaahh…
sssuuddaaahh…Aaaaahhhh….Sssssttthhhh….Ooooouuhhh!!!! teriakku
dengan keras.
Kemudian Oom Rohman pun tersenyum dan berdiri di antara kedua pahaku
yang masih terbuka dengan lebar. Tangan kanannya menggenggam kontol
besarnya itu, kemudian dia mulai menggosok-gosokannya di bibir memekku.
Sesekali kontolnya dipukul-pukulkan ke memekku. Tak lama kemudian dengan
perlahan kontolnya pun ditekan. Terasa sekali pada saat kepala jamurnya
yang besar itu menyeruak masuk ke dalam memekku. Hhhmmmmppphhh….
ooouuhhh….!!! hanya erangan kenikmatan yang keluar dari mulutku. Akan
tetapi pada saat kontolnya mulai masuk terus kedalam memekku terasa
agak perih, mungkin kontolnya memang terlalu besar untuk ukuran memekku.
Aaacchhh…… sssaakkkiittt…. ooommm….
ppeelllaannnn…..sssshhhhh…..Jeritku pelan. Oom Rohman hanya
tersenyum, kemudian perlahan mencabut kembali kontolnya sampai hanya
tersisa kepala kontolnya saja. Dan kembali menekan kontolnyan lagi
hingga masuk sekitar sepertiga nya. Terus menerus dengan hati-hati Oom
Rohman melakukannya, hingga akhirnya rasa perih dan sakit itu hilang dan
berganti rasa nikmat yang kurasakan sekarang. Ooouuhhhh….
aaaaahhh…… ooommm… eennnaaakkkkhhh….ssshhhhhh… aaahhhhh…!!!
erangan ku semakin keras dan liar keluar dari mulutku. Mendengar
erangan ku yang berubah dari erangan menahan sakit menjadi erangan
menahan kenikmatan, tanpa menunggu lama Oom Rohman tiba-tiba menekan
kontolnya kuat-kuat sehingga habislah seluruh kontolnya masuk kedalam
memekku.
Aaaaaahhhhhh…….!!!!! jeritku menahan sakit, nikmat dan kaget
sekaligus pada saat yang bersamaan. Oom….saakiittt…. jaangann
llaanggssuungg ggittuuu…hhhmmmppphhh…!! kataku pada Oom Rohman. Oom
Rohman tersenyum dan berkata ,Sorry dik, habis memek kamu enak
banget…. sempit banget, padahal kan dah punya anak…... Aku pun
berpura-pura cemberut dan marah ,Tapi kan sakit Oom, punya Oom
kegedean….. Oom Rohman berkata ,Ya deh…sorry ya… tar Oom kasih
hadiah buat gantiin sakitnya….. dan begitu selesai berbicara Oom
Rohman pun melumat bibirku. Lidahnya bermain liar di dalam mulutku.
Sesekali menghisap dan menggigit kecil bibir dan lidah ku. Aku pun tak
tinggal diam, ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya dan membalas
ciumannya dengan lebih liar lagi.
Sementara itu kontol Oom Rohman yang telah masuk seluruhnya masih
terbenam di dalam memekku. Hingga lama-lama rasa perih dan sakit itu
hilang kembali. Aku pun menurunkan tanganku dari leher Oom Rohman. Dan
memegang pinggangnya dan memberikan isyarat supaya Oom Rohman kembali
menggerakan kontolnya. Oom Rohman pun mulai menarik kontolnya keluar
dengan perlahan dan menekannya kembali. Terus menerus , terkadang
menggoyangkan kontolnya ke kiri dan kanan. Ooouuuhhh…. ooomm…
eennnaaakkkkhhh… sshhhhh..!!!. eranganku sambil kembali mengimbangi
permainan lidah Oom Rohman. Tangan kiri Oom Rohman pun tak tinggal diam,
dan mulai meremas remas susuku dan terkadang memelintir putingku,
sehingga kurasakan nikmat nya bertambah.
Diiikk…. me… meeemmeekkk… mmuuuhhh… eennaakkk… bbaanngeett…
oooohhhh…!! Oom Rohman mengerang dan kulihat kepalanya mendongak ke
belakang menandakan dia merasakan nikmat yang luar biasa. Aku pun
menggoyangkan pinggulku untuk mengimbangi gerakan Oom Rohman. Gerakan
pinggangku membuat Oom Rohman terlihat menahan rasa nikmat. Dan
kurasakan genjotannya semakin cepat dan semakin kuat. Akan tetapi aku
tidak lagi merasakan sakit atau perih. Entah mungkin memekku sudah
beradaptasi dengan ukuran kontolnya yang besar itu. Sesekali kugerakan
otot memekku sehingga menjepit kontolnya. Dan memang Oom Rohman tampak
sangat menyukai permainan memekku.
Tak lama kemudian Oom Rohman mencabut kontolnya dan menarik tubuhku. Dia
pun membaringkan tubuhnya di kasur. Aku pun mengerti kalau dia ingin
agar aku menaiki kontolnya. Maka tanpa basa basi, kugenggam kontolnya
dan kubimbing tepat di bibir memekku. Kugesek-gesekan sebentar kontolnya
di beber memekku. Dan aku pun mulai menurunkan tubuhku sehingga
perlahan kontolnya tampak masuk sedikit demi sedikit. Kurasakan
kontolnya yang besar itu menggesek dinding dalam memekku sehingga tanpa
sadar akupun mengerang karena merasakan nikmatnya disaat kontol Oom
Rohman masuk.
Ooooohhhhh…. ssshhhhhhh…. Ooommmm…..!! erangku. Dan ketika
kontolnya telah masuk dua pertiganya kuangkat kembali tubuhku. Dan terus
berulang ulang hingga tanpa terasa genjotan dan goyanganku pun semakin
cepat. Tangan Oom Rohman pun tak tinggal diam. Kedua tangannya meremas
remas susuku dengan kuat. Sakit dan enak kurasan bersamaan disaat Oom
Rohman meremas susuku. Kadang sesekali kedua tangannya memegang
pinggangku dan membantu menaik turunkan tubuhku di atas kontolnya.
Diiikkkk…. tteeerruuussshhhh…. aaahhhhh…. hhhmmmppp…. erang
Oom Rohman. Eranganku pun tak kalah hebat. Aaaaaaahhhhh…..
sssshhhhh….. hhhmmmppphhh…. aaahhhhh…… ooouuuhhhhhh….!!!.
Keringat kami pun membasahi seluruh tubuh kami berdua. Dan memang tak
lama dari itu aku merasakan kalau aku akan segera mencapai orgasme. Dan
kupercepat goyanganku hingga akhirnya aku pun mencapai orgasme.
Aaaaahhhhh…… sssshhhhhh…… oooommmm…. ssayyyyyaaa…
kkkee…llluuuaaarrrrhhhh…. aaaaaahhhhhhh…!!!!! jeritku dengan kuat
bersamaan dengan orgasme ku yang kedua. Kutekan sekuat-kuatnya pantatku
hingga kontol besar Oom Rohman pun hilang ditelan memekku.dan kurasakan
tubuhku bergetar hebat dan seluruh bulu di tubuhku merinding menahan
nikmat yang tiada duanya. Dan tak lama kemudian aku pun ambruk di atas
tubuh Oom Rohman.
Tanpa menunggu lama, Oom Rohman membalikan tubuhku tanpa mencabut
kontolnya dari memekku. Kemudian kaki kananku diangkat tinggi dan
diletakan di dadanya. Sedangkan kaki kiriku diletakan di antara kedua
kakinya. Oom Rohman mulai menggenjot kontolnya keluar masuk dari
memekku. Dan tangan kirinya meremas susuku sedang tangan kanannya
memegang kakiku yang bersandar di dadanya. Sesekali Oom Rohman menjilat
dan mengulum jemari kakiku. Geli ,nikmat kurasakan bersamaan dengan
genjotan dan hisapan Oom Rohman. Aaahhhh…. Oooommm….
ooouuhhhh….ooouuuuhhhh…..sssshhhhh….!!!!!. erangku dengan kencang
terdengar memenuhi ruangan kamar hotel yang mulai kurasakan suhunya
memanas.
Cukup lama Oom Rohman menggenjotku dengan posisi seperti itu. Akan teapi
tidak kulihat tanda-tanda Oom Rohman akan mencapai puncaknya. Mungkin
ini akibat dari terapi kelamin yang dijalani Oom Rohman selama ini.
Pikiran ku pun buyar karena tiba tiba Oom Rohman membalikan tubuhku
dan menarik pantatku sehingga posisiku kini menungging. Dan tanpa
menunggu lama Oom Rohman kembali menusuk memekku dengan kontolnya. Akan
tetapi kali ini kurasakan kontolnya lebih menyesakan memekku. Dan ku
buka kedua kaki ku lebih lebar supaya tidak terlalu sesak. Akan tetapi
ditahan oleh Oom Rohman. Jangan Dik… lebih enak begini….. kata Oom
Rohman sembari mulai menggenjot kontolnya.
Akupun mengikuti keinginan Oom Rohman, walau kurasakan sesaknya memekku
hingga terasa sampai ke ulu hati. akan tetapi aku tidak merasakan sakit
sama sekali, bahkan bisa dibilang jauh lebih nikmat dari posisi
sebelumnya. Dan memang dengan posisi seperti ini aku pun mulai merasakan
akan mencapai orgasme kembali. oooommmm….. yyyaannnggg…
kennnceeennggg….aaaahhhhh… ooouuuhhhh….. saaayyyaaahhh…
mmmaauuu… kkkeellluuaaarrr…. sssshhhh…!!! jeritku sembari
menggenggam sprei dengan kuat. Dan memang akhirnya aku pun mencapai
orgasme ku kembali. Aaaaahhhhh……… saaayyyaaa…
kkeellluuaaarrrr…. oooouuuuhhhhhh….. !!!!. Kurasakan tubuhku
bergetar dengan hebat. Dan orgasme yang kurasakan kali ini jauh lebih
nikmat dari sebelumnya. Sehingga aku pun menggigil kenikmatan dan
seluruh syaraf tubuhku seperti tersengat arus listrik kenikmatan.
Tubuhku terasa lemas dan lunglai, tetapi disaat yang sama kurasakan pula
kenikmatan yang sangat luar biasa. Bisa dibilang melebihi kenikmatan
yang kudapatkan dari mas Egi. Belum lagi aku bernafas dengan tenang, Oom
Rohman menggenjotku kembali dengan kuat dan cepat. Aaaaahhhh…..
Oooommm…. uuudddahhhh…. uuudaaahhh…ddduuullluuuu…..
aaaaaahhhhh…….!!!!. jeritku merasakan sodokan kuat dari kontol
besar Oom Rohman. Akan tetapi Oom Rohman seperti tidak mempedulikan
teriakanku. Dia terus menggenjot dan menggenjot dengan kuat. Susuku pun
tak luput dari remasan kuat tangannya.
Rasa letih yang kurasakan bertambah kuat kuarasakan. Akan tetapi ada
kenikmatan pula yang kurasakan dari sodokan kontol Oom Rohman. Dan
genjotan Oom Rohman kurasakan semakin kuat dan semakin kuat lagi. Dan
Oom Rohman pun mengerang dengan hebat ,Diiikkkk…. aaaahhhhh….
mmaauuuu…. kkkeellluuuaarrr…..sssshhhhh…. aaahhhh….!!!. aku pun
kembali merasakan desakan orgasme kembali datang. Yyaaaahhhh….
tteeerrruuuussshhh…. ooommmm…. aaahhhh…. ssaayyyyaaa…
jjuugggaaa… mmaauuu… lllaaagiiiihhh….
ooouuuuuhhhh…..aaaaahhhhhh….!!! jeritku dengan kuat.
Tak lama berselang Oom Rohman menjerit dan menekan kontolnya sekuat
tenaganya sehingga tubuhku terhenyak. Aaaaaaahhhhhhhhh………..
ccroooottt….cccrrroooottttt….cccrrooootttt….!!. aku pun menjerit
dengan kuat saaat orgasme ku kembali datang bersamaan dengan hentakan
kontol Oom Rohman di dalam memekku. Ooooooooommmmmm…..
aaaaahhhhhhhh……!!!!. dan kurasakan semprotan air mani Oom Rohman di
dalam memekku begitu kuat dan banyak. Tubuhku langsung ambruk tak
berdaya, kurasakan seluruh tubuhku seperti tak bertulang lagi. Lemas dan
tak bertenaga. Tetapi nikmat yang sungguh tak terkira kurasakan pada
saat yang bersamaan.
Oom Rohman pun bangkit dengan sedikit lunglai, tubuhnya yang kekar
tampak basah kuyup oleh keringatnya. Oom Rohman mendekati ku dan
mengarahkan kontolnya yang masih sedikit berdiri ke arah mulutku. Meski
sedikit enggan ,entah kenapa aku membuka mulutku dan membiarkan
kontolnya masuk kedalam mulutku. Oom Rohman pun menggenjot perlahan
kontolnya di dalam mulutku. Lidah ku pun menyapu kontolnya dan
menghisapnya, membersihkan sisa sisa air mani yang masih sesekali
menetes dari lobang kontolnya. Setelah kurasa bersih, aku pun
mengeluarkan kontolnya dari mulutku.
Kulihat Oom Rohman tersenyum puas dan dia pun mengecup kening ku seraya
berkata ,Hebat kamu Dik….memek kamu memang ga ada duanya…. aku pun
membalas senyumannnya dan berkata ,Ya Oom, punya Oom juga
hebat….saya sampai ga punya tenaga lagi untuk bangun…. Kulihat Oom
Rohman berjalan menuju DVDcam dan mematikannya. Dan tak lama kemudian
terdengar suara ketukan dari pintu hotel. Oom Rohman mengambil handuk
dan melilitkannya ke pinggangnya kemudian berjalan menuju pintu. Dan
ternyata pegawai hotel yang mengetuk pintu bermaksud memberitahukan
bahwa jam sewa kamar telah habis. Kulihat Oom Rohman kembali berjalan
mendekatiku. Dik, pakai bajunya, kita keluar….nanti kalau mau kita
janjian lagi saja ya...kata Oom Rohman sembari memberikan pakaianku.
Aku pun segera berpakaian walau badan masih terasa lemas. Dan selesai
berpakaian kami pun bergegas meninggalkan hotel. Dalam hatiku masih ada
rasa tak percaya kalau aku mempunyai keberanian untuk membalaskan
dendamku terhadap Mas Egi dan Tante Sri. Tapi ada sebagian rasa bersalah
muncul apabila wajah Bayu muncul dipikiranku. Sudahlah Dik, yang
penting kamu sudah bisa balas perbuatan suamimu dan istriku…disamping
itu kita juga sudah terpuaskan…betul tidak.. kata Oom Rohman memecah
keheningan dalam mobil. Tangan kiri Oom Rohman mengelus pahaku dan
sesekali naik ke atas rok ku. Aku pun tersenyum dan berkata , Ya Oom,
saya sudah merasa dendam saya terbalaskan…….tapi….. Oom Rohman
kembali berkata , tapi kenapa Dik…? masih kurang yang tadi?
Hehehe…. Canda Oom Rohman. Ah, Oom Rohman bisa saja….tapi kalau
memang mau kita atur saja waktunya ,Oom…. balasku. Jujur, aku merasa
mendapatkan kepuasan yang tidak aku dapatkan dari Mas Egi. Dan mobil
kami pun melaju dan meninggalkan kenangan yang tidak akan kulupakan.
Maafkan Mama mu Bayu, kesucian keluarga kita telah ternoda, semua
gara-gara Papamu.