Sebut saja aku Anto, usiaku saat ini sudah berkepala empat menjelang
lima, sudah berkeluarga dengan anak dua. Perilaku dalam kehidupan seks
normal, hanya saja jika pada umumnya laki-laki tertarik pada wanita yang
usianya lebih muda, berbody seksi dengan pantat bahenol dan dada
montok, sementara aku justru lebih tertarik pada wanita yang memiliki
rambut tebal dan panjang, usia tidak masalah yang penting bukan ABG.
Karena itu walau usiaku kini sudah termasuk setengah baya, namun jika
melihat wanita yang berambut tebal dan panjang (kendati pemiliknya sudah
setengah baya).. langsung saja gairah seksku meningkat. Yach..bisa jadi
kondisiku ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa puberku dalam
berhubungan badan dengan lawan jenis.
Ketika itu usiaku baru 15 tahun dan kata orang betawi merupakan masa
yang sedang ngebet-ngebetnya pengin ngesek (ngerasain seks). Cuma karena
belum cukup umur, biasanya keinginan tersebut hanya disalurkan secara
swalayan sambil membayangkan si “Nani” dengan berdesah.. Ooo.. na.. ni,
o.. na.. ni (eh mungkin saja karena itu jadi banyak orang mengatakan
kegiatan swalayan dengan istilah “onani”.).
Pengalamanku diusia tersebut sedikit beruntung.. karena tidak harus
berlama-lama swalayan. Dirumahku ada Bulik Anna yang saat itu sudah
berusia 36 tahun tapi bodynya masih OK, rambutnya tebal, ikal, hitam dan
panjang sepunggung. Dia sejatinya teman ibuku namun pada
kesempatan-kesempatan tertentu dia bertindak sebagai “guru” sekaligus
menjadi muara birahiku yang sedang menggebu-gebu. Bulik anna sangat
pandai menjaga citra diri dan berakting manis didalam keluarga kami.
Sehingga meskipun kami sudah ML berkali-kali ? kedua orang tuaku tidak
curiga sama sekali. Kami sama-sama menikmati, dia puas karena dapat
“burung muda” sementara akupun puas sebab tidak harus konak sendirian,
lumayanlah ngirit sabun, hee..hee.. (O.. ya, pengalaman tentang
pendaratan pertama “apollo”ku di “bulan”nya Bulik Anna sudah kuceritakan
di situs ini pada “gara-gara harnet”)
Suatu hari, tepatnya malam minggu tapi tanggal, bulan dan tahunnya lupa,
Aku benar-benar bingung dan resah. Waktu itu aku baru pulang nonton
film “Intan perawan kubu” dengan pemeran utama artis YO.(tahu khan??)
Nah disalah satu adegannya ia tampil polos, hanya rambutnya yang ikal,
panjang dibelah dua dan dipindahkan kedepan sehingga menutupi
payudaranya.! Woouu.. aku jadi konak berat menyaksikan adegan tersebut
dan yang bikin tambah resah ketika aku pulang kerumah. Inginnya langsung
kusalurkan ke Bulik anna, namun lagi-lagi sial karena orangtuaku tidak
jadi pergi malam itu, ketika aku pulang mereka sedang ngobrol diruang
keluarga sambil nonton TV. Pokoknya..benar-benar suntuk aku malam itu,
dan terpaksalah aku “onana”..(karena yang dikhayalin bulik anna)
Paginya, aku dapat akal dan setelah sarapan pagi aku langsung bilang sama Ibuku..
“Ma.. besok ada pelajaran sejarah, tapi kata Pak guru kami disuruh cari
referensi buku lain, jadi aku pagi ini mau ke toko buku ya.”!
“Lho emangnya kamu berani sendiri, khan Pak rus (sopir) libur hari ini” tanya ibuku..
” Berani sih, tapi kalau Bulik Anna mau nemani juga boleh, kami naik
taksi aja ” jawabku sambil melirik bulik anna yang duduk disebelah
ibuku.
” Enak.. aja kamu, tanya dulu tuh sama bulik..!! Piye.. Mbak, iso ora..! jawab ibuku sambil bertanya ke bulik Anna.
” ya.. udah bulik anterin..dasar anak manja “!! bulik anna menimpali pembicaraan kami sambil tersenyum dikulum penuh arti.
” Tuh..bulik mau khan Ma”!!, Nah minta uangnya dong
” Ah .. dasar kamu to!!”
Selesai sarapan kami langsung bersiap-bersiap. Bulik Anna memakai rok
terusan, rambutnya yang lebat dan panjang hanya dilipat setengah,
sehingga tampak ia hanya memiliki rambut sebahu. Kamipun berpamitan pada
kedua orang tuaku dengan tidak lupa minta sanggu yang lebih dengan
alasan kami mau makan diluar. Kira -kira lima puluh meter setelah kami
meninggalkan rumah, langsung saja kucubit bulik anna sambil kukatakan..
“Ma’kasih ya bulik mau ngantar, sebenarnya aku pusing nih bulik”!!
“Bulik tau koq.. dari tadi malam khan?! kata bulik anna sambil senyum sensasional.
“Lho ..kalau bulik tahu, koq tadi malam tidak kekamarku setelah papa mama tidur??”
“Tenang kita selesaikan ditempat biasa” sambungnya lagi, dan taksipun melaju ke arah kemayoran,..
Setelah turun dari taksi kami langsung check in di suatu tempat yang
sudah tidak asing lagi bagi kami. Disinilah kami sering ML jika keadaan
dirumah tidak memungkinkan, tempat memang tidak terlalu bagus tetapi
cukup nyaman untuk menyalurkan hasrat sesaat, apalagi para petugasnya
sudah kenal dengan kami.
Aku yang sudah menahan hasrat sejak tadi malam, makanya begitu masuk
kamar langsung kuserbu bulik anna, kami berguling-gulung dikasur dengan
bibir berpagutan lengket sekali. Mendapat serbuan mendadak, bulik anna
sempat terperangah, sambil terenggah-enggah bulik Anna juga mengimbangi
aktivitasku dengan sesekali bergumam..” huuh dasar anak muda!! tapi ..
oenaak koq”.
Bibir kami terus saling melumat sementara tangan kami saling beraksi
melepas pakaian masing-masing.. sampai akhirnya kami berdua dalam
keadaan polos tanpa ada lagi yang melekat ditubuh. Setelah melepas
pakaiannya, tanganku kembali aktif meremas payudara bulik anna yang
masih terasa kenyal..kumainkan pentilnya yang sudah mulai menjulang
hitam semu merah. Jemari tangan bulik anna juga tidak kalah aktifnya, ia
sudah mengocok lembut “apollo”ku. Hanya ketika dia berancang-ancang
mengulum penisku.. kutahan tubuhnya.. dia sempat heran..
“Sebentar bulik..” tadi malam aku konak berat dengan penampilan YO di
film, jadi aku ingin bulik seperti dia..!! kataku menjelaskan.
“Ok.. lah terserah kamu!! jawab bulik Anna pasrah..
Dengan tetap berdiri, kubalik tubuh mulusnya, aku rapatkan tubuhku
sehingga penisku nempel kepantat bulik Anna.. Kugesek-gesek pantatnya
dengan penis, sementara tangganku mengurai rambut bulik Anna yang tebal,
panjang dan harum..kusisir dengan jemari tanganku.. kemudian ku bagi
dua..dan kupindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudara bulik Anna
yang sudah tegang. Masih dari belakang dengan posisi tubuh
berhimpitan.. tanganku meremas payudara yang tertutup rambut.. woauu
asiknya bukan main.. diapun menikmati. Tubuhnya menggeliat.. sampai dia
tidak tahan lagi dan langsung berbalik sambil berjongkok dan memegang
penisku..yang sudah semakin mengeras.
Dalam posisi dia jongkok aku berdiri, ia tidak langsung mengulum.. namun
ia pindahkan rambutnya yang sudah tergerai berserakan keatas
penisku..kini gantian dia yang memainkan penisku dengan rambutnya..
“Auouu.. ah.. ahh.. enak sekali bulik”!! rintihku menahan geli bercampur
nikmat yang luar biasa. Mendapat sensasi rambut seperti itu..aku hampir
tidak tahan, tapi aku tidak ingin air maniku muncrat dirambutnya.
Kudorong bahu bulik Anna.. agar Ia menghentikan sejenak pemainan
rambutnya. Bulik Anna yang sudah mulai terangsang, tidak mau berhenti
begitu saja.. dari pemainan rambut ia beralih melumat penisku dengan
mulutnya.. Sambil dikulum penisku, kedua tanganku mengacak-acak rambut
bulik Anna kesukaanku..
Bayangkan.. aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir
cepat, penisku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan
lidah bulik Anna dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat
berserakkan. Rambut bulik Anna yang sudah acak-acakan terus saja
kumainkan..sehingga denyutan penisku terasa semakin cepat.. Mungkin
hanya sekitar tiga menit aku menikmati permainan itu karena benar-benar
tidak mampu lagi menahan sensasi yang luar biasa,.. “Ahh..auu..ahh..
bulik.. ahh.. aku keluar..”!! Air maniku muncrat deras. Saking banyaknya
sampai tidak tertampung dimulut bulik Anna sehingga sebagian mengenai
wajah dan rambutnya. Bulik Anna tampak belum orgasme, namun dia dengan
sabar.. membantuku dalam menikmati saat konsolidasi..
“Terimakasih Bulik..nikmat sekali”!! Kataku puas.
“Sama-sama, istirahat dulu lah “! Kata Bulik Anna sambil memeluk dan mengibas-ngibaskan rambutnya ketubuhku..
Aku merebahkan diri di kasur.., Bulik Annapun mengikuti tiduran
disampingku. Sekitar lima menit aku tergolek dikasur, Ia masih
memelukku, kemudian setelah dia melihat aku sudah siuman dari kenimatan,
Ia mulai beraksi lagi dengan rambutnya. Dia geraikan rambutnya diatas
tubuhku, mulai dari dadaku.. terus turun kebawah.., Persis diatas
penisku dia gusel-guselkan kepalanya.. tampak benar.. rambut yang lebat
dan harum berserakan..menutupupi sekitar penisku. Lalu dia atur lagi
rambutnya untuk membalut payudaranya kemudian dia himpitkan payudara
yang sudah dibalut rambutnya ke dadaku dan digerakkan naik turun..
Sensasional sekali .. sehingga tanpa terasa penisku tegak lagi, bahkan
ketegangannya jauh lebih tegang dari yang pertama.
Karena ini giliranku untuk memuaskan Bulik Anna, aku segera mengambil
insiatif, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan
selangkangannya tepat dimukaku sementara kepalanya juga tepat menghadap
penisku..dan.. mulailah aktivitas 69. Posisi ini yang paling disukai
oleh Bulik Anna, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di liang
vaginanya..semakin erotis gerakkan dia mengimbanginya. Tangganku memeluk
erat kedua pahanya sehingga kepalaku semakin terbenam diselakangan.
Puas lidahku mengitari lubang, kulanjutkan dengan menyedot dalam-dalam
bagian tepinya. Tubuh Bulik Anna melonjak-lonjak sementara vaginanya
sudah semakin basah.
“Ayoo.. To masukin.. Bulik sudah ngga tahan nih..”!! seru Bulik Anna
sambil membalikan tubuhnya. Ia berjongkok di atasku dan mengarahkan
penisku menusuk liang vaginanya.. “slleebb”!!terdengar suara bersamaan
dengan Bulik Anna menurunkan pantatnya. Dengan posisi itu, lalu dia
bergerak meliuk-liuk sehingga payudara berguncang tersamar dengan
rambutnya yang tergerai kian kemari mengikuti irama gerakkan. Aku tidak
menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan
penuh nafsu. Dengan aktivitas masing-masing, kami benar-benar saling
menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun seiirama dengan gerakan
Bulik Anna, ..
“Akh..oo.. enak..!! erang kami bergantian, disela-sela desahan nafas.
Cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh
Bulik Anna sudah tidak beraturan. Segera aku mengangkat badan sehingga
aku dapat memeluk Bulik Anna seperti orang memangku dan setelah beberapa
kali kusodok-sodok.. kubalikan tubuhnya. Kami sempat bergumul namun
tampaknya Bulik Anna sudah hampir orgasme, jadi begitu tubuhnya
kutindihi, ia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang vagina Bulik Anna
menyempit dan berdenyut-denyut.
“Aouu.. to.. Bulik mauu keluar.. nih!!” .. Tubuhku dipeluk erat
sekali..mulutnya langsung kututup dengan bibirku sementara tanganku
menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Bulik Anna mencapai orgasme.
Kubiarkan penisku menancap di lubangnya..dan setelah beberapa saat ia
mengalami orgasme, kubalik lagi tubuh Bulik Anna. Kini dia terlungkup
dengan penisku tetap dalam sarang. Kumainkan maju mundur.. sementara
tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam
dirambutnya yang harum. Bulik Anna mengerang nikmat lagi.., Beberapa
saat kemudian kusibak rambutnya.. lalu bibirku mengecup tengkuknya yang
mulus..Mungkin karena dia belum tuntas orgasmenya sehingga ketika
menerima perlakuan tersebut.. Dia menggeliat-mengeliat lagi..
“Ayoo..to.. keluarin.. aku juga mau keluar lagi nih.. sama-sama ya”!! pinta Bulik Anna sambil terenggah-enggah.
Aku tidak menjawab tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya..tubuh
Bulik Anna kembali mengejang, dan.. akhh..akhh.. lengkuh Bulik Anna
berbarengan dengan semprotan airmaniku untuk kedua kalinya.
Kami tergolek bersama, sambil mengatur nafas masing-masing..
“Ohh.. Bulik puas sekali To”!! Kamu sudah semakin pandai saja..
“Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku sambil melumat lagi bibirnya..
Setelah cukup istirahat, kami saling merapikan diri..Aku membantu
menyisirkan rambut Bulik Anna yang kusut karena tadi terus kuacak-acak.
Tampak ditengkuk Bulik Anna bekas kecupanku, untung saja ketika pergi
dari rumah tadi, Bulik Anna tidak sanggulan penuh.. sehingga sepintas
masih tertutup oleh rambutnya..
“Terima kasih Bulik.. sekarang saya sudah ngga pusing lagi”!! kataku
manja sambil mengecup pipinya.. dan berlalulah kami ke-toko buku.