Tante Mita

Delapan tahun tanpa kehadiran mama, aku pikir aku mulai terbiasa. Tetapi
ayah selalu saja meminta izin dariku untuk menikah lagi, dan dengan
terpaksa akupun mengiyakan permintaan ayah itu, karna terbayang juga
olehku bagaimana perasaan batin ayah selama delapan tahun ini tanpa
mama.

Berbulan bulan berlalu, akhirnya ayah berani membawa calon mama tiriku,
namanya mita. Dia agak berisi dan terlihat muda karna memakai baju
kantor, dia adalah staff ayah di kantor. Aku memanggilnya tante mita.

Sering kali aku melihat ayah dan tante mita berpelukan sambil menonton
tv, terkadang tangan ayah dengan nakal menyentuh payudara tante mita dan
mengelus elusnya dengan rasa sayang. Tante mita umurnya 43 tahun, hanya
beda setahun dari ibu, tetapi terlihat jelas perbedaannya dengan ibu.
Tante mita mempunyai badan yang semok, dengan tinggi 168 dan payudara
yang besar bak gunung jika dia memakai baju kantornya. Semenjak ayah
sering membawa tante mita ke rumah, aku menjadi sering membayangkan dia
jika sedang coli.

Ketika itu hari minggu pagi aku terbangun oleh suara gelas pecah di
dapur, dan kulihat ada tante mita sedang membersihkan serpihan kaca.
“awas ka banyak beling..tadi gelas pecah” sambal jongkok mengambil serpihan kaca.

WOW, aku yang setengah mengantuk menjadi focus dengan bulatan besar pantat tante mita yang sedang memakai daster.

“hei…kan ibu udah blg awas kaka..banyak beling ini…tolong ambilkan sapu deh” ujarnya memerintahku.

“ehh iya tante, sebentar kaka ambilkan” bergegaslah aku ke halaman depan mengambil sapu.

Sembari berjalan ke halaman, aku tak kuat membayangkan bulatan empuk
yang tadi kulihat, kontolku mulai menegang dibalik celana bola yang
kupakai untuk tidur. Sambal berjalan kedalam lagi aku memijit mijit
kontol dari luar celana.

“ini tan sapunya..ayah mana ?” Tanyaku

“ayahmu tadi subuh berangkat ke jkt, urusan mendadak. ibu disuruh diem
disini nemenin km, masak juga…km mau dimasakin apa ka ? biar nanti ibu
bikinkan” kata tante mita sambal menyapu serpihan kaca.

“Hmm dasar jalang..belum nikah saja sudah mau disebut ibu..” gumamku dalam hati.

“aku mau nasi goreng saja tante.” Lalu aku pergi ke kamar mandi.

Rasanya kesal dicampur sange membayangkan tubuh, pantat dan toket calon
ibuku sendiri, tetapi rasa nafsu yang menggejolak mengalahkan ke kesalan
ku saat itu, langsung saja aku posisi coli seperti biasa tanpa sabun.
“Uuhh aahhh sponge kontolku tan..” racauku pelan sembari coli. Lalu aku
lanjutkan mandi.

Usai mandi, dengan masih memakai anduk dililitkan seperti rok wanita,
aku pergi ke dapur, bermaksud menanyakan nas gorengku. Tetapi aku malah
melihat pemandangan lain yang lebih indah. Bongkahan pantat tante mita
ketika sedang memasak.

Entah setan apa yang merasuki ku, tiba tiba kupeluk dia dari belakang,
ku grepe, dan kuciumi lehernya dari belakang..tante mita berontak, tapi
aku semakin brutal..

“duh kaa ngapain, jangan perkosa ibu..” pinta tante mita padaku.

“diam..kau bukan ibuku…kau pelacur ayah..”geramku sembari grepe toket besarnya.

“aah jangan ka, ibu mohon…” suaranya menjadi pelan seperti sudah masuk dalam irama ciumanku di lehernya.

tante mita sayang diem ya, aku lagi pengen banget, cuman ada km disini
yang bias bikin nafsu aku ilang…lagian di rmh skrg gak ada orang, aku
tahu ko semalem tante main kuda kudaan juga sama ayah..aku denger ko
erangan ayah tadi malam…tapi aku gak denger desahan tante…pasti gak
puaskan tadi malem ngentotnya..” bisik ku pelan di telinganya sambal
terus aku grepe toketnya dari belakang.

“ahh uuh please jangan kaya gini…” ujar tante mita sambal mengerang dan terus menolak grepean ku.

Aku terus saja mencumbu tante mita, aku tahu dia itu orangnya liar di
ranjang, hanya saja dia belum nafsu skrg ini, hanya butuh waktu sebentar
saja untuk membangkitkan nafsunya..

Kuciumi lehernya yang terkadang rambut panjangnya masuk ke mulutku
sedikit, badannya yang semok membuatnya pas untuk dipeluk dari belakang.
Setan dalam diriku terus menginginkan lebih dari sekedar grepe dan
mencium lehernya. Aku secara naluri segera membuka dasternya dengan cara
merobek dari belakang.

Dan terlihatlah langsung kulit putihnya, pantatnya yang tak memakai cd
pun membuatnya menjadi semakin cantik dan membuat kontolku semakin
keras.
Tak banyak lama, aku langsung memaksanya menungging, meskipun dia terus
meronta, aku tak peduli, lagipula sudah tanggung untuk berhenti,
meskipun aku sedikit iba padanya, bagaimana pun dia adalah calon mamaku.

Aku memasukan kontol dari belakang.

“aaaaaaaaaaaaaahhhh jangan ka…aku ibumu” jeritnya

“diam…kau belum jadi ibuku…” sambal ku genjot langsung dengan cepat, kupegang punggungnya agar terus berposisi seperti itu.

Aku merasa memeknya tante mita belum terlalu basah, nampaknya dia memang
belum terangsang dengan segala usahaku membuatnya sange. Tak habis akal
aku mencabut kontol, lalu kuposisikan badanku berjongkok di belakang
pantatnya, langsung saja kujilat memeknya dari bawah.

“ahhhh ahhh km ngapain..” katanya dengan suara khas wanita sedang ke enakan.

Aku terus menjilat memeknya seperti seekor anjing yang kehausan. Mencium
bau memeknya yang khas dan menjilat memeknya yang sudah tak rapat
seperti perawan, aku bisa merasa bahwa dia sekarang sudah mulai sange,
karna tak berontak lagi, malahan dia berpegangan ke kompor menahan
jilatanku yang liar.

Akhirnya diapun dirasuki setan jahat.

Dia mendorong mukaku dengan pantatnya, dan menggoyangkan pantatnya kea
rah mukaku, aku sangat mmenikmati apa yang dia lakukan, sesekali aku
jilat bongkahan bulat pantatnya yang seksi.

“kalau kau memang mau menikmati dan membuatku puas nak, aku persilahkan,
tapi tolong jaga rahasia ini, aku tetap sayang pada papamu, aku tak mau
pernikahanku batal..aku tetap mau jadi ibumu..tapi tolong..hanya sekali
ini saja seperti ini…” keluhnya

Diapun berbalik badan, aku berdiri di depannya, kutatap matanya dalam.

Tak kusangka, dia langsung menyosor mulutku, dia menciumku seolah tak ada hari esok…

Aku sangat menikmati itu…kubalas ciumannya sambal menggrepenya lagi..tak lama setelah itu aku mengentotnya.

Aku angkat badanya dan ku dudukan dia diatas meja makan.

“ahhh km gilaa nak, ahhh kontol km keras bgt…uuh beda sama papaaaahhhaahhhh enak sekali…” racaunya keenakan.

Aku terus genjot dia selama 5 menit hingga dia orgasme.

“Aku belum keluar” keluhku padanya..

Seperti pelacur dia langsung turun dari meja dan menjilati kontolku, tak
kukira dia mahir sponge kontol. Dia menelan kontolku hingga akhir
mulutnya (deep throat).

Dan aku pun crot di dalam tenggorokannya.

diapun akhirnya menikah dengan ayah, aku sangat senang sekali. hampir
sebulan sekali aku selalu mengajaknya ngentot, dan diapun sangat mau
karna katanya kontol ayah sudah tak sekeras kontolku.

Proudly powered by WordPress