Telah sebulan lamanya Andi, seorang pemuda tampan rupawan, berkenalan
dengan wanita paruh baya berumur empat puluh lima tahun bernama Bu
Henny, istri seorang pejabat teras pemerintah pusat di Jakarta. Berawal
saat mereka bertemu di sebuah department store di kawasan Senen dekat
tempat Andi bekerja. Ketika itu Andi dengan tidak sengaja menolong Bu
Henny waktu wanita itu mencari sesuatu yang terjatuh dari tas tangan
yang dibawanya. Dari pertemuan itulah kemudian keduanya memulai hubungan
teman yang kini berkembang menjadi lebih erat, perselingkuhan!

Pemuda lajang yang berwajah tampan itu telah membuat Bu Henny jatuh hati
hingga tak dihiraukannya lagi status dirinya sebagai istri seorang
pejabat. Ditambah dengan kebiasaan buruk dan kondisi keluarganya yang
memang penuh pertengkaran akibat suami yang doyan menyeleweng seperti
layaknya kebiasaan para pejabat pemerintah yang tak pernah lepas dari
perihal korupsi, kolusi, nepotisme dan perilaku seks yang selama ini
selalu diarahkan pada generasi muda sebagai kambing hitam.

Pertemuan pertama yang begitu mengesankan bagi kedua orang itu telah
membawa mereka mengarungi petualangan demi petualangan cinta yang dari
hari ke hari semakin membuat mereka mabuk asmara. Kencan-kencan rahasia
yang selalu mereka lakukan di saat suami Bu Henny melakukan tugas ke
luar negeri telah menjadi sebuah jadwal rutin bagi keduanya untuk
semakin mendekatkan diri. Nafsu seksual Bu Henny yang meledak-ledak dan
terpendam, menemukan tempat yang begitu ia impikan semenjak bertemu
pemuda itu. Sebagai pemuda lajang yang juga masih memiliki keinginan
libido seksual yang tinggi, Andipun tak kalah menikmatinya.

Bu Henny seperti memberi semua yang pemuda itu dambakan. Kepuasan
seksual yang ia peroleh dari hubungannya dengan istri pejabat itu
benar-benar telah membuat hidupnya bahagia. Dendam pribadinya sebagai
anak muda yang merasa sangat tertipu oleh para pejabat negara seperti
terlampiaskan dengan melakukan perselingkuhan itu. Ditambah lagi dengan
pesona tubuh Bu Henny yang sangat ia sukai. Sesuai dengan seleranya yang
suka pada tubuh montok ibu-ibu dengan postur tubuh bahenol dan payudara
besar seperti yang dimiliki wanita itu benar-benar pas seperti
seleranya.

Postur tubuh Bu Henny yang bongsor dengan pantat, pinggul dan buah dada
yang besar memang telah membuat Andi menjadi gila seks hingga dalam
setiap hubungan badan yang mereka lakukan keduanya selalu menemukan
kepuasan seks yang hebat. Apalagi dengan bentuk kemaluan yang besar dan
sangat panjang dari Andi semakin membuat Bu Henny tak pernah puas dan
selalu haus dengan hubungan seksual mereka. Kemaluan Andi yang besar dan
panjang serta kemampuannya menaklukkan nafsu kewanitaan Bu Henny hingga
wanita itu harus bangkit lagi untuk mengimbangi permainan Andi telah
melahirkan gairah yang selalu membara pada diri wanita itu. Tak
bosan-bosannya mereka melakukan persetubuhan dimana mereka merasa aman
dan nyaman. Hari-hari kedua insan yang mabuk kepuasan seks itupun
berjalan lancar dan penuh kenikmatan.

Bulan November tahun 1996, Andi meminta cuti selama satu minggu. Pemuda
tampan itu telah sebulan sebelumnya merencanakan untuk menghabiskan
liburan di sebuah pulau kecil lepas pantai Bali. Perusahaan tempat ia
bekerja memberinya tiket gratis untuknya. Sementara di lain tempat,
suami Bu Henny mendapat tugas ke luar negeri untuk jangka waktu yang
cukup panjang. Hingga saat Andi mengatakan rencananya pada wanita itu Bu
Henny langsung menyambutnya dengan penuh suka cita. Dengan gemas ia
membayangkan apa yang akan mereka lakukan di pulau kecil itu. Dengan
kemewahan hotel berbintang lima yang eksklusif, tak tertahankan rasanya
untuk segera melakukan hal itu. Benaknya kian dipenuhi bayangan
kebebasan seks yang akan ia tumpahkan bersama Andi.

Tiba saatnya mereka berangkat ke Bali, keduanya bertemu di airport dan
langsung berpelukan mesra sepanjang perjalanan. Tak terasa penerbangan
satu jam lebih itu telah membawa mereka sampai di tujuan. Bagaikan
sepasang pengantin baru keduanya begitu mesra hingga feri yang membawa
mereka menuju pulau Nusa Lembongan itu telah merapat di sebuah dermaga
kecil tepat di depan hotel tempat mereka menginap. Keduanya langsung
menuju lobby dan melakukan prosedur check in. Tergesa-gesa mereka masuk
ke sebuah bangunan villa yang telah dipesan Bu Henny dan langsung
menghempaskan tubuh mereka di tempat tidur. Dengan nafas yang terdengar
turun naik itu keduanya langsung bergumul dan saling mengecup. Bibir
mereka saling memagut disertai rabaan telapak tangan ke arah
bagian-bagian vital tubuh mereka. Saat tangan Bu Henny meraba punggung
Andi, pemuda itu dengan perlahan melepaskan kancing gaun terusan yang
dikenakan Bu Henny hingga gaun itu terlepas dari tubuhnya.

Kini tampak tubuh putih mulus dan bahenol itu terbuka. Dadanya yang
membusung ke depan dengan buah payudara yang besar masih dilapisi BH
putih berenda itu terlihat semakin menantang dan membuat nafsu Andi
semakin tak tertahan. Disingkapnya BH itu kebawah hingga buah dada Bu
Henny tersembul dihadapannya. Bibir Andi langsung menyambut dengan
kecupan.
“aahh.., hhmm”, desah Bu Henny, kecupan Andi membuatnya merasakan
kenikmatan khas dari mulut pemuda itu saat Andi mulai menyedot
putingnya.

Perempuan itu terus mendesah sambil berusaha melepaskan celana yang
dikenakan Andi, setelah berhasil melepaskan celana panjang itu tangan Bu
Henny langsung meraih batang penis Andi yang telah tegang mengeras.
Dirabanya lembut sambil mengusap-usap kepala penis yang begitu
disukainya itu.
“oohh.., Bu.., oohh”, kini desahan Andi terdengar menimpali desahan Bu
Henny, kecupan pemuda itupun kini menuju ke arah bawah dada Bu Henny
yang terus-menerus mendesah menahan nikmatnya permainan lidah Andi yang
terasa menari di permukaan kulitnya. Perlahan pemuda itu menuju ke
daerah bawah pusar Bu Henny yang ditumbuhi bulu-bulu halus dari sekitar
daerah kemaluannya. Dengan pasrah Bu Henny mengangkang membuka pahanya
lebar untuk memberi jalan pada Andi yang semakin asik itu. Jari tangan
pemuda itu kini menyibak belahan kemaluan Bu Henny yang menantang, dan
dengan penuh nafsu ia mulai menjilati bagian dalam dinding vagina wanita
paruh baya itu. Andi tampak begitu buas menyedot-nyedot clitoris
diantara belahan vagina itu sehingga Bu Henny semakin tampak
terengah-engah merasakannya.

“uuhh.., uuhh.., uuhh.., oohh.., oohh.., teruuss sedoot sayaang.., oohh
pintaar kamu Andi.., oohh”, kini terdengar Bu Henny setengah berteriak.
Andi semakin terlihat bersemangat mendengar teriakan nyaring Bu Henny
yang begitu menggairahkan. Seluruh bagian dalam dinding vagina yang
berwarna kemerahan itu dijilatnya habis sambil sesekali tangannya
bergerak meraih susu Bu Henny yang montok itu, dengan gemas ia
meremas-remasnya. Kenikmatan itupun semakin membuat Bu Henny menjadi
liar dan semakin tampak tak dapat menguasai diri. Wanita itu kini
membalik arah tubuhnya menjadi berlawanan dengan Andi, hingga terjadilah
adegan yang lebih seru lagi.

Kedua insan itu kini saling meraih kemaluan lawannya, Andi menjilati
liang vagina Bu Henny sementara itu Bu Henny menyedot buah penis pemuda
itu keluar masuk mulutnya. Ukuran penis yang besar dan panjang itu
membuat mulutnya penuh sesak. Ia begitu menyenangi bentuknya yang besar,
penis yang selalu membuatnya haus. Buah penis itulah yang selama ini
dapat memuaskan nafsu birahinya yang selalu membara. Dibanding milik
suaminya tentulah ukuran penis Andi jauh lebih besar, penis suaminya tak
lebih dari satu perlima ukuran penis pemuda itu. Ditambah lagi dengan
kemampuan Andi yang sanggup bertahan berjam-jam sedang suaminya paling
hanya dapat membuat wanita itu ngos-ngosan. Sungguh suatu kepuasan yang
belum pernah ia rasakan dari siapapun seumur hidupnya selain dari Andi.

Belasan menit sudah mereka saling mempermainkan kemaluan masing-masing
membuat keduanya merasa semakin ingin melanjutkan indehoy itu ketahap
yang lebih hebat. Bu Henny bahkan tak sadar bahwa ia belum melepas
sepatu putih yang dikenakannya dalam perjalanan.

Nafsu mereka yang telah tak tertahankan itu membuat keduanya seperti tak
peduli akan hal-hal lain. Bu Henny kini langsung menunggangi Andi
dengan arah membelakangi pemuda itu. Digenggamnya sejenak penis Andi
yang sudah tegang dan siap bermain dalam vaginanya itu, lalu dengan
penuh perasaan wanita itu menempelkannya di permukaan liang vaginanya
yang telah basah dan licin, dan “Sreepp bleess”, penis Andi menerobos
masuk diiringi desahan keras dari mulut mereka yang merasakan nikmatnya
awal senggama itu.

“oo.., hh..”, teriak Bu Henny histeris seketika merasakan penis itu
menerobos masuk ke liang vaginanya yang seakan terasa sangat sempit oleh
ukuran penis pemuda itu.
“aahh.., Buu.., enaakk”, Balas Andi sambil mulai mengiringi goyangan
pinggul Bu Henny yang mulai turun naik di atas pinggangnya. Matanya
hanya menatap tubuh wanita itu dari belakang punggungnya. Tangan Andi
meraih pinggang Bu Henny sambil membelainya seiring tubuh wanita itu
yang bergerak liar di atas pinggang Andi.
“Ohh Andi.., oohh sayang.., enaaknya yah sayang oohh.., ibu suka kamu
sayang oohh.., enaknya And.., penis kamu enaakk”, desah Bu Henny sambil
terus bergoyang menikmati penis Andi yang terasa semakin lezat saja.
Andipun tak kalah senang menikmati goyangan wanita itu, mulutnya juga
terdengar mendesah nikmat.
“aauu.., oohh vagina ibu juga nikmat, ooh lezatnya oohh bu, oohh goyang terus bu..”.

“Sini tanganmu sayang remas susu ibu..”, tangan Bu Henny menarik tangan
Andi menuju buah dadanya yang menggantung dan bergoyang mengikuti irama
permainan mereka. Andi meraihnya dan langsung meremas-remas, sesekali
puting susu itu dipilinnya. Bu Henny semakin histeris”, aauu.., oohh
enaak, remeess teruus susu ibu Andi.., oohh.., nikmat.., oohh Andi”.
“Ohh Bu Henny.., oohh Bu enaknya goyang ibu oohh terus goyang oohh
sampai pangkal Bu oohh.., tekan lagi oohh angkat lagi oohh.., mmhh oohh
vaginanya enaakk Bu oohh”, teriak Andi mengiringinya, kamar villa yang
luas itu kini penuh oleh teriakan nyaring dan desahan bernafsu dari
kedua insan yang sedang meraih kepuasan seks secara maksimal itu. Bu
Henny benar-benar seperti kuda betina liar yang baru lepas dari
kandangnya. Gerakannya diatas tubuh Andi semakin liar dan cepat,
menunjukkan tanda-tanda mengalami klimaks permainannya. Sementara itu
Andi hanya tampak biasa saja, pemuda itu masih asik menikmani goyangan
liar Bu Henny sambil meremasi payudara wanita itu bergiliran satu per
satu.

Lima belas menit saja adagan itu berlangsung kini terlihat Bu Henny
sudah tak dapat lagi menahan puncak kenikmatan hubungan seksual itu.
Lalu dengan histeris wanita itu berteriak keras dan panjang mengakhiri
permainannya.
“oouu.., oo.., aa.., iihh.., ibu keluaarr.., oo.., nggak tahaann laagii
enaaknyaa Andi.., oohh”, teriaknya panjang setelah menghempaskan
pantatnya ke arah pinggang Andi yang membuat kepala penis pemuda itu
terasa membentur dasar liang rahimnya, cairan kental yang sejak tadi
ditahannya kini muncrat dari dalam rahim wanita itu dan memenuhi rongga
vaginanya.

Sesaat Andi merasakan vagina Bu Henny menjepit nikmat lalu ia merasakan
penisnya tersembur cairan kental dalam liang kemaluan wanita itu, vagina
itu terasa berdenyut keras seiring tubuh Bu Henny yang mengejang sesaat
lalu berbah lemas tak berdaya.
“oohh An, ibu nggak kuat lagi.., Istirahat dulu ya sayang?”, pintanya
pada Andi sambil melepaskan gigitan vaginanya pada penis pemuda itu.
“Baiklah Bu”, sahut Andi pendek, ia mencoba menahan birahinya yang masih membara itu sambil memeluk tubuh Bu Henny dengan mesra.

Penis pemuda itu masih tampak berdiri tegang dan keras. Dengan mesra
dicumbunya kembali Bu Henny yang kini terkapar lemas itu. Andi kembali
meraba belahan kemaluan Bu Henny yang masih basah oleh cairan
kelaminnya, jarinya bermain mengutil titik kenikmatan di daerah vagina
wanita itu. Bibirnyapun tak tinggal diam, ia kembali melanjutkan
jilatannya pada sekitar puting susu Bu Henny. Sesekali diremasnya buah
dada berukuran besar yang begitu disenanginya itu. Kemudian beberapa
saat berlalu, Bu Henny menyuruhnya berjongkok tepat di atas belahan buah
dada itu, lalu wanita itu meraih sebuah bantal untuk mengganjal
kepalanya. Ia meraih batang penis Andi yang masih tegang dan mulai
mengulumnya, tangan wanita itu kemudian meraih payudaranya sendiri dan
membuat penis Andi terjepit diantaranya. Hal itu rupanya cukup nikmat
bagi Andi sehingga ia kini mendongak menahan rasa lembut yang menjepit
buah penisnya. Sementara itu tangan pemuda itu terus bermain di
permukaan vagina Bu Henny, sesekali ia memasukkan jarinya ke dalam liang
kemaluan itu dan mempermainkan clitorisnya sampai kemudian beberapa
saat lamanya tampak Bu Henny mulai bangkit kembali.

“Hmm.., Andi, kamu memang pintar sayang, kamu buat ibu puas dan nyerah,
sekarang kamu buat ibu kepingin lagi, aduuh benar-benar hebat kamu An”,
puji Bu Henny pada Andi.
“Saya rasa suasana ini yang membuat saya jadi begini Bu, saya begitu
menikmatinya sekarang, nggak ada rasa takut, kuatir ketahuan suami ibu
atau waswas. Ibu juga kelihatan semakin menggairahkan akhir-akhir ini,
saya semakin suka sama badan ibu yang semakin montok”
“Ah kamu bisa aja, An. Masa sih ibu montok, yang bener aja kamu”.
“Bener lho, Bu. Saya begitu senang sama ibu belakangan ini, rasanya
kenikmatan yang ibu berikan semakin hari semakin hebat saja”.
“Mungkin ibu yang semakin bersemangat kalau lagi main sama kamu, gairah
ibu seperti meledak-ledak kalau udah main sama kamu. Tapi, ayo dong kita
mulai lagi, ibu jadi mau main lagi nih kamu bikin. iih hebatnya kamu
sayang”, kata Bu Henny sambil mengajak Andi kembali membuka permainan
mereka yang kedua kali.

Masih di atas tempat tidur itu, kini Andi mengambil posisi di atas Bu
Henny yang berbaring menghadapnya. Tubuhnya siap menindih tubuh Bu Henny
yang bahenol itu. Perlahan tapi pasti Andi masuk dan mulai bergoyang
penuh kemesraan. Di raihnya tubuh wanita itu sambil menggoyang penuh
perasaan. Sepasang kemaluan itu kembali saling membagi kenikmatannya.
Suara desahan khas mulai terdengar lagi dari mulut mereka, diiringi
kata-kata rayuan penuh nikmat dan gairah cinta.

Kini Andi semakin garang meniduri wanita itu. Gerakannya tetap santai
namun genjotan pinggulnya pada tubuh Bu Henny tampak lebih bertenaga.
Hempasan tubuh Andi yang kini turun naik di atas tubuh Bu Henny sampai
menimbulkan suara decakan pada permukaan kemaluan mereka yang beradu
itu. Bibir mereka saling pagut, kecupan disertai sedotan di leher
keduanya semakin membuat suasana itu menjadi tegang dan menggairahkan.
Teriakan-teriakan nyaring keluar dari mulut Bu Henny setiap kali Andi
menekan pantatnya ke arah pinggul wanita itu.

Beberapa saat lamanya mereka lalu berganti gaya. Bu Henny menempatkan
dirinya di atas tubuh Andi, dibiarkannya Andi menikmati kedua buah
dadanya yang menggantung. Dengan leluasa kini pemuda itu menyedot puting
susu itu secara bergiliran. Tak puas-puasnya Andi menikmati bentuknya
yang besar itu, ia begitu tampak bersemangat sambil sebelah tangannya
meraba punggung Bu Henny. Buah dada besar dan lembut nan mulus itupun
menjadi kemerahan akibat sedotan mulut Andi yang bertubi-tubi di sekitar
putingnya. Sementara Bu Henny kini asik bergoyang mempermainkan irama
tubuhnya yang turun naik bergoyang ke kiri kanan untuk membagi
kenikmatan dari kemaluan mereka yang sedang beradu. Penis Andi yang
tegang dan keras itu seakan bagai batang kayu jati yang tak tergoyahkan.
Sekuat wanita itu mendorong ke arah pinggul Andi sekuat itu pula
getaran rasa nikmat yang diperolehnya dari pemuda itu.

“oohh.., oohh.., oohh.., enaknya Andi.., oohh enaknya penis kamu
sayang.., ibu ketagihan.., oohh lezatnya.., aahh.., uuhh.., sedoot
teruus susu ibu.., oohh sayang oohh”, desah Bu Henny bercampur jeritan
menahan rasa nikmat dari goyang pinggulnya di atas tubuh Andi. Untuk
kesekian kalinya sensasi kenikmatan rasa dari penis Andi yang besar dan
panjang itu seperti bermain di dalam liang vaginanya. Liang kemaluan
yang biasanya hanya merasakan sedikit geli saat bersenggama dengan
suaminya itu kini seperti tak memiliki ruang lagi oleh ukuran penis
pemuda itu. Seperti biasanya saat dalam keadaan tegang penuh, penis Andi
memang menjadi sangat panjang hingga Bu Henny selalu merasakan penis
itu sampai membentur dasar liang rahimnya yang paling dalam. Dan
keperkasaan pemuda itu yang sanggup bertahan berjam-jam dalam melakukan
hubungan seks itu kini kembali membuat Bu Henny untuk kedua kalinya
mengalami ejakulasinya. Dengan gerakan yang tiba-tiba dipercepat dan
hempasan pinggulnya ke arah tubuh Andi yang semakin keras, wanita itu
berteriak panjang mengakhiri ronde kedua permainannya.

“aahh.., ahh.., aa.., aahh.., ibu ke.., lu.., ar laagii.., oohh..,
kuatnya kamu sayang oohh”. jeritnya kembali mengakhiri permainan
itu.”oohh bu.., enaak oohh vagina ibu nikmat jepitannya ooh hh..”, balas
Andi sambil ikut menggenjot keras menambah kenikmatan puncak yang
dialami Bu Henny. Pemuda itu masih saja tegar bergoyang bahkan saat Bu
Henny telah lemas tak sanggup menahan rasa nikmat yang berubah menjadi
geli itu.
“aawww.., gelii.., Andi stop dulu, ibu istirahat dulu sayang ohh gila kamu And, kok bisa kayak gini yah?”.
“Habiis ibu sih goyangnya nafsuan banget, jadi cepat keluar kan?”.
“Nggak tahu ya An, ibu kok nafsunya gede banget belakangan ini, sejak
ngerasain penis kamu ibu benar-benar mabuk kepayang..”, kata Bu Henny
sambil menghempaskan tubuhnya di samping Andi yang masih saja tegar tak
terkalahkan.
“Sabar Bu, saya bangkitkan lagi deh..”, seru pemuda itu sekenanya.
“Baiklah An, ibu juga mau bikin kamu puas sama pelayanan ibu, biar adil
kan? Sini ibu karaoke penis kamu.., aduuh jagoanku.., besar dan panjang
oohh.., hebatnya lagi”, lanjut Bu Henny sambil beranjak meraih batang
kemaluan Andi yang masih tegang itu lalu memulai karaoke dengan
memasukkan penis Andi ke mulutnya.
Andi kembali merasakan nikmat dari permainan yang dilakukan wanita itu
dengan mulutnya, penis besarnya yang panjang dan masih tegang itu
dikulum keluar masuk dengan buas oleh Bu Henny yang tampaknya telah
sangat berpengalaman dalam melakukan hal itu. Sambil berlutut pemuda itu
menikmatinya sembari meremas kedua buah payudara Bu Henny yang ranum
itu. Telapak tangannya merasakan kelembutan buah dada nan ranum yang
begitu ia sukai. Dari atas tampak olehnya wajah wanita paruh baya yang
cantik itu dengan mulut penuh sesak oleh batang penisnya yang keluar
masuk. Sesekali Bu Henny menyentuh kepala penis itu dengan giginya
hingga menimbulkan sedikit rasa geli pada Andi.
“Auuwww.., nikmat Bu sedot terus aahh, aduuh enaknya”.
“mm.., mm..”, Bu Henny hanya bisa menggumam akibat mulutnya yang penuh sesak oleh penis Andi.

Andi terlihat begitu menikmati detik demi detik permainannya, ia begitu
menyenangi tubuh bongsor wanita yang berumur jauh lebih tua darinya itu.
Nafsu birahinya pada wanita dewasa seperti Bu Henny memang sangat
besar. Ia tak begitu menyenangi wanita yang lebih muda atau seumur
dengannya. Andi beranggapan bahwa wanita dewasa seperti Bu Henny jauh
lebih nikmat dalam bermain seks dibanding gadis ABG yang tak
berpengalaman dalam melakukan hubungan seks. Setiap kali ia melakukan
senggama dengan Bu Henny ia selalu merasakan kepuasan yang tiada duanya,
wanita itu seperti sangat mengerti apa yang ia inginkan. Demikian pula
Bu Henny, baginya Andi-lah satu-satunya pria yang sanggup membuatnya
terkapar di ranjang. Tak seorangpun dari mantan kekasih gelapnya mampu
membuat wanita itu meraih puncak kepuasan seperti yang ia dapatkan dari
Andi.

Sepuluh menit sudah Andi di karaoke oleh Bu Henny. Kemudian kini mereka
kembali mengatur posisi saat wanita itu kembali bangkit untuk yang
ketiga kalinya. Ia yang telah terkapar dua kali berhasil dibangkitkan
lagi oleh pemuda itu. Inilah letak keperkasaan Andi. Ia dapat membuat
lawan mainnya terkapar beberapa kali sebelum ia sendiri meraih
kepuasannya. Pemuda itu sanggup bermain dalam waktu dua jam penuh tanpa
istirahat. Sejenak mereka bermain sambil berdiri, saling menggoyang
pinggul, mirip sepasang penari samba. Namun kemudian dengan cepat mereka
menuju kamar mandi dan masuk ke dalam bak air hangat yang luas, sembari
mengisi bak rendam itu dengan air mereka melanjutkan permainannya di
situ, mereka masuk ke dalam bak dan langsung mengatur posisi di mana
Andi menempatkan diri dari belakang dan memasukkan penisnya dari arah
pantat Bu Henny.

Adegan seru kembali terjadi, teriakan kecil menahan nikmat itu terdengar
lagi dari mulut Bu Henny yang merasakan genjotan Andi yang semakin
nikmat saja. Diiringi suara tumpahan air dari kran pengisi bath tube itu
suasana menjadi semakin menggairahkan.
“aahh.., nikmat An, aahh.., oohh penis kamu sayang oohh enaak, mmhh
lezaatnya oohh.., genjot yang lebih keras lagi dong.., oohh enaak”,
teriak Bu Henny sejadi-jadinya saat merasakan nikmat di liang vaginanya
yang dimasuki penis pemuda itu. Andi juga kini tampak lebih menikmati
permainannya, ia mulai merasakan kepekaan pada penisnya yang telah
membuat Bu Henny menggapai puncak dua kali itu.
“Ooohh.., Bu.., vagina ibu juga nikmat sekali.., oohh saya mulai merasa
sangat nikmat oohh.., mmhh.., Bu oohh, Bu Henny oohh ibu cantik sekali
oohh.., saya merasa bebas sekali”, oceh mulut Andi menimpali teriakan
gila dari Bu Henny yang juga semakin mabuk oleh nikmatnya goyang tubuh
mereka.

Keduanya memang tampak liar dengan gerakan yang semakin tak terkendali.
Beberapa kali mereka merubah gaya dengan beragam variasi seks yang
sangat atraktif. Kadang di pinggiran bath tub itu Bu Henny duduk
mengangkang dengan pahanya yang terbuka lebar sementara Andi berjongkok
dari depannya sambil menggoyang maju mundur, mulutnya tak pernah lepas
menghisap puting susu Bu Henny yang montok dan besar itu. Bunyi decakan
cairan kelamin yang membeceki daerah pangkal kemaluan yang sedang beradu
itupun kini terdengar bergericik seiring pertemuan kemaluan mereka yang
beradu keras oleh hempasan pinggul Andi yang menghantam pangkal paha Bu
Henny.

“Aduuhh Anndii.., enaaknya goyang kamu sayang oohh.., teruus.., aahh
genjot yang keraass.., oohh sampai puaass.., hhmm enaakk sayangg.., mmhh
nikmaattnya.., oohh.., enaknya genjotan kamu.., oohh.., Andi sayang ooh
kamu pintar sekali oohh ibu nggak mau berhenti sama kamu.., oohh..,
jagonya kamu sayang oohh genjot terus yang keras”.
“Ohh Bu Henny, ibu juga punya tubuh yang nikmat, nggak mungkin saya
bosan sama ibu, oohh.., apalagi susu ini.., oohh mm.., enaknya.., baru
sekali ini saya ketemu wanita cantik manis dengan tubuh yang begitu
aduhai seperti ibu, ooh Bu Henny.., goyang ibu juga nikmat sekali ooh
meski ibu sudah punya anak tapi vagina ini rasanya nikmat sekali bu,
oohh susu ibu juga mm.., susu yang paling indah yang pernah saya
lihat.., auuhh enaaknya vagina ini.., oohh.., penis saya mulai sedikit
peka bu”, balas Andi memuji wanita itu.

Keduanya terus saling menggoyang sambil memuji kelebihan masing-masing,
ocehan mereka berkisar pada kenikmatan seks yang sedang mereka alami
saat ini. Andi memuji kecantikan dan kemolekan tubuh Bu Henny, sedang
wanita itu tak henti-hentinya memuji keperkasaan dan kenikmatan yang ia
dapatkan dari Andi. Beberapa saat berlalu, mereka kembali merubah
variasi gayanya menjadi gaya anjing, Bu Henny menunggingkan pantatnya ke
arah Andi lalu pemuda itu menusukkan kemaluannya dari arah belakang.
Terjadilah adegan yang sangat panas saat Andi dengan gerakan yang cepat
dan goyang pinggul yang keras memnghantam ke arah pantat Bu Henny.
Wanita itu kini menjerit lebih keras, demikian pula dengan Andi yang
saat ini mulai merasakan akan menggapai klimaks permainannya.

“oohh.., oohh.., oohh.., aauuhh.., ennaakk.., An.. Di sayang..,
genjoot.., ibu mau keluaar lagii.., oohh.., nggaak tahan lagi sayang..,
nikmaat oohh”, jerit nyaring Bu Henny yang ternyata juga sedang
mengalami ejakulasi, vaginanya merasakan puncak kenikmatan itu seperti
sudah diambang rahimnya. Ia masih mencoba untuk bertahan.

Demikian halnya dengan Andi yang kini sedang mempercepat gerakan
pinggulnya menghantam pantat Bu Henny untuk meraih kenikmatan maksimal
dari dinding vagina wanita itu. Kepala penisnyapun mulai berdenyut
menandakan puncak permainannya akan segera tiba. Buru-buru diraihnya
tubuh Bu Henny sambil membalikkan arahnya menjadi berhadapan, lalu
kemudian ia mengangkat sebelah kaki wanita itu ke atas dan dengan gesit
memasukkan buah penisnya kembali ke liang vagina Bu Henny.

“ooh Bu, saya juga mau keluar. Kita pakai gaya ini yah?! Saya mau
keluarkan sekarang juga.., aauuhh Bu Henny sayang.., oohh.., enaakk..,
oohh.., vagina ibu njepit.., enaak”, teriak Andi diambang puncak
kenikmatannya, ia begitu kuat merasakan cairan sperma yang sudah siap
meluncur dari penisnya yang dalam keadaan puncak ketegangannya itu.
Kemaluannya terasa membesar sehingga vagina Bu Henny terasa makin sempit
dan nikmat. Wanita itupun merasakan hal yang tak kalah nikmatnya,
vaginanya seakan sedang merasakan nikmat yang super hebat dan membuat
wanita itu tak dapat lagi menahan keluarnya cairan kelamin dari arah
rahimnya.

“oohh.., aahh.., ibu keeluuaarr laagii.., aahh enaakk.., Andii”, teriak
Bu Henny mengakhiri permainannya, disaat bersamaan Andi juga mengalami
hal yang sama. Pemuda itu tak dapat lagi menahan luncuran cairan
spermanya, hingga penisnya pun menyemprotkan cairan itu ke dalam rongga
vagina Bu Henny dan membuatnya penuh, dinding vagina itu seketika
berubah menjadi sangat licin akibat dipenuhi cairan kelamin kedua
manusia itu. Andi tampak tak kalah seru menikmati puncak permainannya,
ia berteriak sekeras-kerasnya.
“aahh.., saya keluaarr juga Bu Henny oohh.., oohh.., air mani saya masuk
ke dalam vagina ibu.., oohh.., lezaat.., oohh Bu Henny sayaanng.., oohh
Bu Henny.., enaak”, jeritnya sambil mendekap wanita itu dengan keras
dan meresapi sembuaran spermanya dalam jumlah yang sangat banyak. Cairan
putih kental itu sampai keluar meluber ke permukaan vagina Bu Henny.

Akhirnya kedua insan itu ambruk dan saling mendekap dalam kolam air
hangat yang sudah penuh itu. Mereka berendam dan kini saling
membersihkan tubuh yang sudah lemas akibat permainan seks yang begitu
hebat. Mereka terus saling mencumbu dan merayu dengan penuh kemesraan.
“Andi sayang..”, panggil Bu Henny.
“Ya, bu”.
“Kamu mau kan terus main sama ibu?”.
“Maksud ibu?”.
“Maksud ibu, kamu mau kan terus kencan gini sama ibu?”.
“Oh itu, yah jelas dong bu, masa sih saya mau ninggalin wanita secantik
ibu”, jawab Andi sambil memberikan kecupan di pipi Bu Henny.
“Ibu pingin terus bisa menikmati permainan ini, nggak ada yang bisa
memuaskan birahi ibu selain kamu. Suami ibu nggak ada apa-apanya kalau
dibandingkan dengan kamu. Dulu sebelumnya ibu juga pernah pacaran sama
pegawai bawahan suami ibu tapi ah mereka sama saja, hanya nafsu saja
yang besar, tapi kalau sudah main kaya ayam, baru lima menit sudah
keluar”.
“Yah saya maklum saja bu, tapi ibu jangan kuatir. Saya akan terus
menuruti kemauan ibu, saya juga senang kok main sama ibu. Dari semua
wanita yang pernah saya kencani cuma Ibu deh rasanya yang paling hebat
bergoyang. Bentuk tubuh Ibu juga saya paling suka, apalagi kalau yang
ini nih..”, kata Andi sambil memilin puting susu Bu Henny.
“Auuw.., Andi! gelii aahh.., ibu udah nggak tahan.., nanti lagi ah”,
jerit Bu Henny merasakan geli saat Andi memilin puting susunya.

Keduanya terus bercumbu rayu hingga saat beberapa puluh menit kemudian
mereka mengeringkan badan lalu beranjak menuju tempat tidur. Di sana
lalu mereka saling dekap dan hanyut dalam buaian kantuk akibat kelelahan
setelah permaian seks yang hebat itu. Merekapun tertidur lelap beberapa
saat kemudian. Masih dalam keadaan telanjang bulat keduanya terlelap
dalam dekapan mesra mereka. Dua jam lamanya mereka tertidur sampai saat
senja tiba mereka terbangun dan langsung memesan makan malam di kamar.

Hari pertama itu Andi dan Bu Henny benar-benar seperti gila seks.
Permainan demi permainan mereka lakukan tanpa mengenal berhenti. Saat
malam tiba keduanya kembali melampiaskan nafsu birahi mereka
sepuas-puasnya. Klimaks demi klimaks mereka raih, sudah tak terkira
puncak kenikmatan yang telah mereka lalui malam itu. Dengan hanya
diselingi istirahat beberapa belas menit saja mereka kembali lagi
melakukannya. Dari pukul delapan malam sampai menjelang jam empat pagi
mereka dengan gila mengumbar nafsu seks mereka di villa yang luas itu.
Berbagai macam obat kuat dan ekstasi mereka minum untuk memperkuat
tenaganya. Minuman keras mereka tegak sampai mabuk untuk menyelingi
permainan itu. Televisi yang ada di kamar itupun mereka putarkan Laser
Disc porno yang telah mereka siapkan dari Jakarta, sambil melihat adegan
seks di TV itu mereka menirukan semua gerakannya.

Malam itu sungguh menjadi malam birahi yang panjang bagi kedua orang
yang sedang mabuk seks itu. Begitu salah satu dari mereka merasa lemas
mereka langsung menegak pil kuat pembangkit tenaga yang telah mereka
siapkan. Belasan botol bir sudah habis ditegak Andi ditambah beberapa
piring sate kambing untuk membuatnya selalu tegang dan panas. Barulah
menjelang dini hari mereka terkapar lemas kemudian tertidur lelap tanpa
busana. Kamar itupun tampak berantakan akibat permainan yang mereka
lakukan di sembarang tempat, dari tempat tidur sampai kamar mandi, meja
makan, sofa, lantai karpet, sampai toilet jongkok yang ada di kamar
mandi.

Keesokan harinya mereka masih tampak terlelap sampai siang menjelang sore, tubuh mereka terasa penat dan malas.
“Huuaahhmm”, terdengar Andi menguap.
“Kamu sudah bangun sayang?”, tanya Bu Henny begitu mendengar suara
pemuda itu, ia lebih dahulu bangun untuk mengambil pesanan minuman yang
ditaruh di meja teras samping kolam renang pribadi yang ada di villa
itu. Secangkir kopi ia ambilkan untuk Andi lalu wanita itu beranjak
keluar kamar menuju kolam renang di depan kamar mereka. Dengan bebas ia
lalu membuka gaun tidur yang dikenakannya dan bermain di kolam renang
itu. Andi hanya memperhatikan dari dalam kamar. Villa itu memang
dibatasi oleh tembok tinggi bergaya tradisional Bali dengan halaman yang
luas. Gerbangnyapun dapat dikunci dari dalam sehingga aman bagi tamu
dari gangguan. Mereka juga telah memesan agar tidak diganggu selama hari
pertama sampai ketiga agar mereka dapat menikmati kepuasan yang mereka
inginkan itu secara maksimal.

Andi memandang tubuh Bu Henny dari kejauhan sambil membayangkan apa yang
telah diraihnya dari wanita paruh baya yang telah bersuami itu. Betapa
beruntungnya ia yang hanya seorang biasa pegawai perusahaan swasta itu
dapat menggauli istri pejabat tinggi pemerintah yang biasanya sangat
sulit didapatkan orang lain. Seleranya pada wanita dewasa yang berumur
jauh di atasnya menjadikan pemuda itu sangat menikmati hubungan gelapnya
dengan Bu Henny. Tubuh wanita itu putih mulus dengan wajah manis
menggairahkan, buah dada yang begitu menantang dengan ukuran yang besar
ditambah lagi dengan goyang tubuhnya yang aduhai menjadikannya
benar-benar sempurna di mata Andi.

Dari jauh ia menatap tajam ke arah Bu Henny yang kini duduk di pinggiran
kolam itu, tampak jelas saat wanita itu sedikit mengangkang
memperlihatkan daerah kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Itu
adalah bagian yang paling disukai Andi, dalam setiap hubungan seks yang
mereka lakukan Andi tak pernah sekalipun melewatkan kesempatannya untuk
menjilati daerah itu. Aromanya yang khas dengan permukaan bibir vagina
yang merah merekah menjadikannya selalu tampak menantang dan
membangkitkan nafsu birahi.

Umur Bu Henny sudah lebih dari empat puluh tahun justru menambah gairah
pemuda itu, ia merasa benar-benar mendapatkan apa yang ia inginkan dari
Bu Henny. Gairah dan nafsu birahi yang selalu membara, kedewasaan
berfikir maupun teknik bermain cinta yang begitu ia sukai semua ia
dapatkan darinya. Kehangatan tubuh wanita bersuami itu sungguh cocok
dengan selera Andi. Kehangatan yang tak pernah sekalipun ia dapatkan
dari wanita muda, apalagi ABG yang sok seksi seperti yang banyak
terdapat di kota-kota besar. Ia sudah bosan dan muak dengan anak-anak
kecil yang murahan dan hanya mengenal seks secara pas-pasan itu. Namun
hubungannya dengan Bu Henny kini seperti memberinya pengalaman lebih
tentang seks dan segala misteri yang ada di dalamnya. Teknik-teknik
menikmati senggama yang sebelumnya hanya ia baca dari buku tuntunan seks
itu kini dapat ia praktikkan dan rasakan kenikmatannya dari tubuh Bu
Henny. Bahkan Bu Henny seperti menuntunnya ke arah kesempurnaan teknik
seks yang hari demi hari semakin terasa memabukkan.

Beberapa saat memandangi tubuh bugil itu membuat Andi kembali
terangsang. Iapun kemudian beranjak bangun dari tempat tidur dan
menyambar sebuah handuk lalu berjalan menghampiri Bu Henny di pinggir
kolam itu. Sambil tersenyum Bu Henny menyambutnya dengan sebuah kecupan
mesra, Andi merangkulnya dari belakang dan dengan perlahan kemudian
mereka masuk ke kolam dan berenang dengan bebas. Mereka asik bermain
dengan air, saling menyiram sambil sesekali menggelitik daerah vital.
Keduanya bercanda puas dengan sangat bebas. Dunia bagaikan milik mereka
berdua di tempat itu. Bu Henny memang sengaja memesan villa dengan
bangunan dan lokasi khusus yang jauh dari keramaian, dengan segala
fasilitas yang bersifat pribadi seperti kolam, taman dan pantai pribadi
yang tertutup untuk tamu lain semua menjadi milik mereka berdua. Dengan
sepuas hati mereka menghabiskan sisa waktu siang hari itu untuk bermain
di kolam maupun di pantai, berenang kemudian saling berkejaran di pantai
dan taman villa itu. Tak ketinggalan mereka melakukan hubungan seks
yang cukup seru di kolam renang, hingga hari itu mereka benar-benar
sangat ceria.

Senjapun tiba, kedua manusia yang dimabuk nafsu birahi itu rupanya sudah
terlalu lelah untuk kembali melakukan senggama seperti yang mereka
perbuat kemarin. Kini keduanya tampak duduk di sebuah sofa di teras
villa itu sambil menikmati snack dan minuman ringan yang mereka pesan.
Beberapa saat kemudian dua orang pelayan hotel mengantarkan makan malam
yang mewah sekalian menata kembali kamar yang berantakan oleh permainan
seks yang mereka lakukan hari sebelumnya. Kedua orang pelayan itu
seperti heran melihat keadaan kamar yang cukup berantakan, tapi
sedikitpun mereka tak berani mengeluh ataupun bercanda pada kedua
tamunya karena Bu Henny memang membayar villa termahal ditambah dengan
kondisi khusus yang membuat mereka menjadi tamu terpenting yang paling
dihormati.

Setelah menghabiskan makan malam yang besar dengan menu penuh gizi
disertai minuman energi untuk pemulih tenaga itu mereka beranjak naik ke
tempat tidur. Bu Henny menyalakan televisi dan memprogram sebuah film
horor dari laser disc. Sejenak kemudian mereka sudah terlihat asik
saling mendekap sambil menyaksikan film itu hingga larut malam sebelum
lalu mereka tertidur saling mendekap mesra. Dua hari itu mereka habiskan
dengan mengumbar nafsu birahi sepuas-puasnya hingga kini mereka perlu
istirahat yang panjang untuk memulihkan stamina mereka. Hari ketiga
mereka habiskan dengan membaca berita dari majalah yang disediakan
hotel. Siang harinya mereka mengambil sebuah program hiburan menyelam di
laut sekitar pulau itu untuk menyaksikan keindahan bawah laut berupa
ikan hias dan karang yang beraneka ragam. Keduanya melakukan itu untuk
melengkapi hiburang dan selingan dari tujuan utama mereka, meraih
kepuasan seks bebas!

Proudly powered by WordPress