Sempitnya Mobil bersama tante

“de…ngerti mesin mobil ga ? tolongin tante dong..”

Itulah kata kata yang selalu ku ingat selama ini, dan aku selalu
berharap kejadian itu berulang terus. Itu semua terjadi 5 tahun lalu,
ketika umurku masih sekitar 23tahun. Aku bekerja sebagai montir
panggilan, ya sampai sekarang pun tetap begitu. Hampir semua mobil bisa
kuperbaiki asal ada saja alatnya, terkadang aku juga jadi guru pengganti
untuk smk otomotif di kota kembang.
Dengan paras yang tidak terlalu jelek akupun sering berganti ganti
pacar, mulai dari berjilbab sampai yang bekerja di bar bar kota bandung
pernah kupacari. Jadi, masalah sex aku sudah tak asing lagi. Jangan kau
tanya berapa tinggiku, karena aku hanya biasa saja seperti pemuda lain
ketika itu hanya sekitar 170cm.

Smua itu berawal ketika aku pulang membetulkan mobil pa zakaria yang
tinggal di sebuah komplek ternama di kota bandung, mobil pa zakaria itu
rumit sekali untuk dibetulkan sehingga aku membawa semua perkakas di
bengkelku. Dengan mobil avanza hitam, ku pacu mobil menuju rumah pa
zakaria, meskipun sudah larut malam tetap aku kerjakan mobilnya pa
zakaria, maklumlah sama pelanggan lama, kasian juga pa zakaria gapunya
motor atau mobil lagi buat ngantor. Aku berangkat dari rumah jam 7
malam, dan membetulkan mobil sekitar 2 jam itu pun karena sambil diajak
ngobrol oleh pa zakaria, seharusnya sih 30 menit juga selesai, tapi ya
kunikmati sajalah, sekalian silaturahmi dengan beliau.

Akupun pulang sekitar jam 9.30 malam, komplek pa zakaria tinggal adalah
komplek besar, jalan nya saja lebarnya hampir 6 meter se arahnya, dan
ditengah tengah jalan ada taman yang membatasi dengan lajur lain,
mungkin bisa kalian bayangkan bagaimana besarnya komplek itu. Dengan
type culdesac tentu saja taka da jalan lain selain lewat pintu utama
untuk pulang.

Komplek itu bukanlah komplek yang sering dilewati oleh masyarakat,
komplek itu sepi sekali jika memasuki malam, dan lampu jalanan pun
kadang tak dinyalakan karena alasan hemat. Ketika aku melewati jalanan
yang agak sepi, aku melihat sebuah mobil yang mengepul asap dari dalam
cap mesinnya. Akupun berhenti, tapi bukan karena asap itu aku berhenti,
aku berhenti karena melihat wanita di dalam mobil itu.
Aku pun memarkir mobil hitamku agak jauh di depan mobil itu, dan lalu
aku turun, ternyata ketika ku membuka pintu, wanita yang ada dalam mobil
itu sudah tiba tiba menghampiri aku, dan berkata,

“de…ngerti mesin mobil ga ? tolongin tante dong..” ucap tante itu tanpa basa basi.

“iya tante aku bisa ko, kebetulan aku montir hehe” jawabku dengan gagu.

Tante itu berjalan mendahului ku kearah mesin mobilnya yang mengepul
asap, meskipun jalanan itu agak gelap, tetap saja aku bisa melihat
pantat besar tante itu yang bergoyang seirama dengan langkahnya, sungguh
indah walaupun sedikit tak jelas. Sekilas aku berkhayal meremas pantat
besar itu, bahkan aku gigit seperti yang sering ku lakukan pada mantanku
yang bahenol si susan. Tapi aku tau dirilah, aku kan berniat menolong
saja.
Akupun tak banyak bicara selama memeriksa mesin, dan dalam 20 menit saja
aku sudah mengetahui penyebabnya, ketika aku mau bicara pada tante itu
ternyata tante itu sudah tertidur di dalam mobil dengan mulut menganga,
aku tebak sih dia sudah memakai mobil ini dari luar kota, mungkin dia
memang lelah sekali sampai sampai tidur seperti itu, tanpa kusadari aku
menikmati melihatnya tertidur, dia tertidur di kursi tengah mobilnya,
aku buka pintunya dan lampu dalam mobilpun menyala otomatis, dan aku pun
akget bukan kepalang !
Sexy banget nih tante, gilaaaa, bikin ngaceng…mana sudah seminggu aku
memang tak onani, biasanya di sepong pacar, tpai kebetulan sekarang aku
single, dan pikiran ku pun menjadi nakal.

Tante itu berparas cantik, memakai kacamata, dan berambut panjang,
terlihat dari wajahnya kalau dia sering perawatan di kecantikan kulit,
bajunya yang modis berwarna biru tosca, dan memakai jeans panjang yang
sedikit ketat. Buset..sangatlah masuk dengan seleraku.
Aku pun tak lekas membangunkannya, karena ku pikir, aku akan
memanfaatkan situasi ini. Tapi niat buruknya sirna seketika karena tante
itu terbangun dan menatap takut padaku.

“ehmm mas aduh maaf saya ketiduran nih…” seru tante sambil mengucek matanya..

“iya tante gapapa ko, saya tau tante dari luar kota, iya kan ?” tanyaku sambil salah tingkah takut dia tau maksudku

“iya betul tante baru pulang dari Surabaya.” Jawabnya sambil minum air mineral.

“jadi gini tante, mobil ini cuman kepanasan saja, kurang air di
radiatornya..tinggal tambah air saja ini sudah bisa nyala lagi, mungkin
tante terlalu lama makenya, ga istirahat ya ?” aku mencoba akrab

“ya gitu deh mas, pengen cepet sampe bandung sih, yaudah deh mas benerin
aja mobilnya, saya pengen tau beres, berapapun saya bayar mas, asal
harganya masuk akal saja hehhehe” dia bilang sambil memainkan
handphonenya.

“oke tante..siap” aku sambil berlalu..

Dari caranya berkata aku tau dia itu memang biasa memerintah, mungkin
dia bos suatu toko atau usaha sesuatu, ya ga aku pikiran deh yang kaya
gituan, yang penting aku harus cepat membetulkan mobil itu.

Dan selesailah membetulkan mobil itu, aku segera laporan ke si tante cantik.

“tante sudah selesai mobilnya..”

“oh bagus bagus, tapi ngomong ngomong nama km siapa ?” tanyanya dengan halus.

“nama saya Julio tante, tapi panggil aja ijul hehe” jawabku dengan malu.

“oh ijul, ijul udah punya cowo belum ?” tanyanya dengan nada nakal

“lah ko cowo sih tan haha, aku normal ko suka sama cewe..” jawabku dengan tertawa, tante ini bisa melucu juga ternyata..

“haha ya aku becanda jul, oh kamu normal ya ? kalau normal tante mau
nanya dong..” bertanya dengan wajah seperti menyembunyikan sesuatu.

“apa tante ?” tanyaku heran

“kamu tertarik ga sama tante ?” dengan lancar si tante berkata…

“hmm gimana ya tan, bingung jawabnya hehe” aku kaget dikasih pertanyaan
seperti itu, memang sih aku tergoda, hanya saja tidak etis jika langsung
aku katakan seperti itu.

“ayo mengaku saja…tante lihat ko dari tadi kamu beneri mobil sambil
bener benerin celana, bangun ya tuh kontolnya..haha” ucap tante tanpa
dosa..
Buset entah bagaimana perasaanku saat itu, udara dingin ditambah
percakapan yang tiba tiba menjadi aneh, dan ternyata tante ini
memerhatikanku dari tadi, aku memang membetulkan celana karena melihat
badan sexynya ketika tertidur tadi.

“aduh ketawan deh hehe” sebisaku menjawab sambil bingung akan situasi.

“nahloh jul, ko bisa sih tiba tiba bangun kontolnya..liat apa emang ?” dengan memasang wajah curiga.

“ngga ko tante, ga liat apa apa..”

“jujur saja jul sama tante..km liat apa sampe ngaceng gitu..”

Ingin sekali aku blak blakan dan bilang ngaceng liat tante, tapi seakan
lidahku menjadi kaku dan tak bisa mengucap kata kata itu, di dalam
diamku menjawab pertanyaan itu, tiba tiba tangan tante itu memegang
kontol…ah, rasa linunya benar benar aku rindukan, karena sudah lama
kontolku tak dipegang wanita.

“aduh tante mau ngapain..”

“udah cepet naik sini ke mobil, nanti ada yang lihat jul..cepet..”

Akupun segera naik mobil, aku duduk disebelah tante sexy itu. Tangan
tante itu terus meremas kontolku dari luar, aku bingung harus berprilaku
seperti apa. Aku hanya diam saja menerima tindakan itu dan menikmati
remasan tangan tante itu.

Tante pun menuntun tanganku ke arah toketnya, akupun tak bodoh, aku langsung remas juga toketnya.

“nah gitu dong jul…ahhh geli jul..remas terus jul…keras juga gapapa…tante suka..” seraya melihat nakal kepadaku.

Kami terus melakukan remas meremas di dalam keheningan dan kegelapan
mobil, sesekali aku mencium dan menjilat pipi tante yang menggemaskan
lidah. Dan tante pun sekarang sudah membuka sabuk dan seleting ku.

“jul..pernah ngentot kan sebelumnya ?” tanya tante sambil memainkan kontolku

“pernah tante, kenapa emang..” jawabku sambil terus meremas toketnya..

“ko nanya sih jul, entot tante dong sampe klimaks..tante rindu kontol
muda..” jawab tante sembari memposisikan badannya kearahku.

Diapun menghentikan tanganku yang sedang meremas toketnya, dan langsung
mengulum kontolku yang sudah tegak sejak membetulkan mobil tadi.
Blesssss,,kontolku dikulum tante itu, rasa sensasi sepong menghinggapi
sanubariku…rasa basah dan dingin air liur cepat aku nikmati, aku
memegang rambut tante itu yang panjang, dan aku mengomandokan agar dia
menyepong kontol dengan cepat, aku jenggut rambutnya. Memaju mundurkan
kepalanya sesuai ritme yang aku inginkan.

Sekitar 5 menit tante itu menyepong kontolku, lalu dia menghentikan
aktifitas itu dan langsung menyandarkan tubuhnya yang sexy agak montok
ke pintu dan membuka selangkangannya ke arahku.

“jul, sekarang kamu dong yang oral.” Sambil dia berusaha membuka celana
jeans ketatnya di tengah mobil avanza hitam yang terasa sempit jika
dipakai hubungan sex seperti ini.

Dia melemparkan celana jinsnya kebelakang, dan semerbak harum memek pun
memenuhi mobil. Tanpa banyak bertanya aku langsung saja mengelus memek
tante itu, dia kaget dengan elusan ku yang tanpa peringatan, dan dia
tersenyum sambil menikmati.

Seperti tak mau ketinggalan kereta, aku langsung memposisikan badan
menjilati memeknya. Aku menjilat memek seperti menjilat eskrim, hingga
si tante tak kuat dengan jilatanku memukul mukul kepalaku minta aku
berenti tapi tak kuturuti keinginannya, terus ku jilat sampai dia
orgasme oleh lidahku.

Cairan itu terkena muka ku dan sedikit mengucur ke jok. Muka tante itu
aku tebak sedang memejamkan mata menikmati orgasme pertamanya, nafasnya
terengah engah layaknya sudah lari sprint 100m. tante itu mengisyaratkan
agar aku mengentotnya segera dengan menarik kontol tegangku kearah
memeknya.

Aku pun tak banyak lama, langsung ku serbu dengna kontol panjang besar
ku. Blesss….kontolku pun masuk sarangnya. Sensasi memek yang hangat
sangat aku nikmati ditengah udara malam di bandung yang dingin seperti
malam itu.

Tante itu tak banyak bicara selama aku mengentotnya, dia terus saja merem melek menikmati entotan ku.
Tiba tiba, suara telp memecahkan kesunyian itu. Dengan ringtone buka dikit joss.

“buka dikit josss”

“Stop dulu jul, ada telp…”

“ya halo….apa nak ?”

“iya mama bentar lagi plg ko, ini udah di bandung..”

Aku tetap mengentotnya meski dia memintaku stop, bahkan aku menambah
intensitas masuk keluarnya kontol ku. Membuatnya tak bisa menahan
desahan.

“eehhh aahhh~ ” mencubit perutku dengan tangah kirinya..

“gapapa nak, mamahhh~ lagi makan aja nih, pedes aaahh~ basonya..” sambil merem melek kaya sebelumnya..
Lalu diapun menutup telephone.

“jul..beresin sekarang cpt, aku mau plg ya sayang yaa..” kata si tante sambil menyimpan ho nya ke tas.

Aku terus menggenjot memeknya seperti tidak ada hari esok. Tangan kiri
tante meremas jok dengan keras, tangan kanannya memegang gagang pintu
diatas kepalanya.

Tak lama aku pun tak kuat menahan spermaku, langsung aku semburkan di dalam tanpa tanya dulu.

Muka tante itupun seperti kaget tapi sambil menikmati hangatnya spermaku didalam memeknya.

“kamu buang di dalem jul ?? aku masih subur loh..kalau aku hamil gimana…” mengambil tisu dan membersihkan memeknya.

“maaf tante, ga kuat soalnya.”

“yaudah gapapa, benerin tuh celananya, kalau engga aku gigit loh.” Sambil dia mengambil celana jeans nya dibelakang.

“gigit aja nih…” aku arahkan kontol ke mulutnya…

Dan slupppppp~, dia mengenyot kontolku yang tadinya sudah mulai melemas…dia menjilati kontolku seperti lollipop.

“nah kan udah bersih tuh…” sambil dia tersenyum.

Setelah selesai akupun plg, dia memintaku pergi duluan.

Aku menjadi ketagihan wanita yang berumur seperti dia semenjak kejadian
itu, dan akupun mulai mencari petualangan yang aku sengaja buat, tidak
kebetulan seperti dengan tante yang aku tak tahu namanya sampai
sekarang. Aku masih selalu ingat bagaimana rasa legitnya memek tante itu
dan sedotan mulutnya yang luar biasa.

Proudly powered by WordPress